Games, friend or foe?

By Malia Azizah - 5:41 PM

Saya orang yang pelupa dan agak kesulitan menyusun penempatan kata (eja). Malah kadang sering salah menyebut kata. Bukan cuma kata, sering orientasi tentang arah juga salah. Kadang kebingungan membedakan arah kanan dan kiri atau arah mata angin. Karena itu sangat mengganggu, akhirnya saya cari artikel tentang cara peningkatan kerja otak dan memori. Salah satu artikel meyebutkan, salah satu cara mengasah otak dan meningkatkan daya ingat yakni bermain video games. Tunggu...main games? Serius?. Berawal dari info tersebut akhirnya saya mencari artikel yang memuat dampak bermain games.
Sejarah awalnya terbentuk video games sulit ditentukan karena pada awalnya permainan ini untuk kepentingan militer. Sekitar tahun 1940an, 'games' dikembangkan untuk penelitian interaksi antara manusia dan komputer. Pada tahun 1970an permainan yang dulunya hanya bisa dioperasikan di komputer ini mulai dikembangkan dalam bentuk consol yang bisa dioperasikan terpisah dari komputer (ex nitendo, PS). Perkembangan games bukan hanya dari segi bentuk platform juga dari segi fungsi. Yang awalnya dikembangkan untuk strategi militer kini berkembang menjadi hiburan.
Seperti yang sudah sering dibahas, games itu seperti dua mata pisau. Kali ini yang mau dibahas yakni sisi positifnya aja. Untuk sisi negatif, tentu sudah lebih tau kan?. Ada beberapa sisi positif dari bermain games, diantaranya :
1. Meningkatkan konsentrasi/fokus. Berdasarkan penelitian University of Rochester di New York, bermain games satu jam perhari dapat meningkatkan fokus atau konstentrasi. Daphne Bavelier seorang ahli saraf di universitas tersebut menyebutkan "...game dapat membantu melatih orang yang memiliki problem dalam berkonsentrasi". Hal tersebut berdasarkan penelitian terhadap para pemain games Medal Of Honor. Games lain seperti Battle of Hasting berdasarkan penelitian dapat meningkatkan skill negosiasi, cara mengambil keputusan, melakukan perencanaan dan berpikir strategis.
2. Meningkatkan Interaksi sosial yang positif serta hiperaktif rendah. Hal ini dipaparkan dalam  jurnal Pedriatics Penelitian Universitas Oxford , Psikologi Eksperimental oleh Dr. Andrew Przybylski dijelaskan bermain games kurang dari satu jam perhari dapat membuat sang pemain memiliki interaksi sosial yang positif serta kepuasan hidup yang baik. Sebaliknya, orang yang terlalu lama bermain game menyebabkan depresi dan tempramen.
3. Multitasking. Bermain games dapat melatih kerja mata, otak, dan tangan secara bersamaan. Selain itu, biasanya orang yang bermain games lebih cepat dalam mempelajari bahasa khususnya bahasa Inggris karena rata-rata games menggunakan bahasa Inggris.
4. Meningkatkan bagian abu-abu di otak. Hasil tersebut berdasarkan penelitian kepada orang-orang yang bermain Super Mario selama 30 menit sehari. Bagian otak yakni Hippocampus kanan, dorsolateral prefrontal Cortex kanan dan Bilateral Cerebellum meningkat. Bagian-bagian otak tersebut yang mengatur navigasi spasial, perencanaan strategis, memori kerja serta kinerja motorik.
Nah, gimana nih? Masih berpikiran buruk tentang bermain games?. Kalau saya pribadi menyarankan adik untuk bermain games di rumah. Mama saya dulu sering melarang adik main games dan jadinya dia sering sembunyi-sembunyi lari ke warnet, uang jajannya habis main di warnet dan jadi suka bohong. Karena nggak kuat saya yang diomelin kalau dia ngilang ke warnet, akhirnya saya suruh dia main games di rumah dengan syarat saya ikutan main. Tapi tetap dibatasi hanya boleh dua jam saat libur sekolah. Menurut saya itu lebih baik karena kalau main di warnet kita tidak bisa mengawasi. Saat bermain pun, biasanya saya ikut main bareng dengan adik meski pun nggak ngerti-ngerti banget, main DOTA aja saya nyerah meski sudah berkali-kali dijelasin sama adik cara mainnya gimana. Sekarang ini kita lagi main Clash of Clan bareng. Kadang kita sharing strategi dan saling kasih masukan. Orang tua juga perlu in dalam dunia games biar kita nggak kudet dan bisa ikut menyaring games apa yang bagus dan tidak. Karena memang tidak semua games bagus. So, games itu friends or foe?

  • Share:

You Might Also Like

4 komentar

  1. games is my friend not a foe
    always with me any where and any time.

    BalasHapus
  2. Pernah kena negatif nya, tapi positifnya juga 🙈

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yah, semuanya juga ada sisi negatif dan positif, itu sih pintar-pintar kitanya memfilter :)

      Hapus

Please share and comment with positive way.