Rokok Penggugur Mimpi

By Malia Azizah - 9:23 AM



      Setiap orang pasti punya moment titik balik dalam hidupnya. Ada yang mengalaminya satu kali, ada juga yang mengalaminya beberapa kali. Pada akhirnya, yang bisa kita lakukan hanya menjalaninya. Menegaskan bahwa di dunia ini, ada Yang Maha Pengatur Kehidupan, pemberi takdir.

       Salah satu moment terberat dihidup saya adalah tahun 2015. Tahun itu, bisa dibilang salah satu tahun paling disayang Allah. Memutuskan resign dari tempat kerja yang sebetulnya gajinya bisa dibilang lebih dari cukup dan setelahnya ga kunjung mendapatkan kerja penggantinya selama hampir satu tahun. Padahal, secara usaha udah nyebarin lebih dari 300 lamaran ke berbagai perusahaan Bandung dan Jabodetabek, datang ke setiap job fair, ga juga ada yang panggil. Sedih pasti, malu apalagi. Usaha udah, Berdoa pasti, nangis apalagi, sampai akhirnya pasrah. Terserah Allah ajalah. Itu ngggak dibilang putus asa kan?

      Sampai suatu hari dapet panggilan interiew di salah satu anak perusahaan airport dan pesawat terbang BUMN di Jakarta. Begitu dapet kabarnya seneng Alhamdulillah. Tes demi tes dilalui. Untuk tesnya aja memakan waktu hampir 3 bulan. Mulai dari psikotes, tes TOEIC dengan biaya sendiri, tes kesehatan dengan biaya sendiri, interiew dan sampai nego gaji. Biaya tinggal dan bolak balik Jakarta-Bandung diladenin sampai ngabisin uang tabungan. Mikirnya, nanti juga diganti sama perusahaan, itu pembicaraan dengan pihak HRDnya. Kalau keterima semua uang transport dan tes-tes akan diganti. Kerjaan tinggal di depan mata. Udah mulai nyari-nyari info kosan yang deket ke kantor. Bisa dibilang antusias banget. 

pixabay | mimpinya sedikit lagi terwujud. Tapi ...


       Tinggal tanda tangan kontrak, Alamdulillah, dengan banyak pertimbangan, saya milih mundur. Bapak masuk UGD dan di ICU karena serangan jantung. Kalau kalian di posisi saya, akan melakukan hal yang sama kan? Saya pikir, kesempatan kerja bisa kita dapet di lain kali, tapi kesempatan di sisi Bapak? Gak bisa kita bayar pakai gaji sebesar apapun.

        Kayak mimpi buruk. Tengah malem di ruang IGD sama Mama yang nangis lemes sambil istigfar negliat bapak yang berkali-kali di defibrillator. Belum lagi suasana hiruk pikuk beberapa dokter yang sibuk dan saling berargumen. Coba ini, coba itu, suntik ini dan entah bahasa kedokteran lainnya yang nggak saya paham. Kayak liat film-film drama, dan weirdnya, saya yang jadi tokohnya. 

       Untuk menjaga keluarga, mungkin itu salah satu etika kedokteran, tirai ditutup langsung. Saya cuma bisa denger suara dokter dan perawat manggil-manggil bapak juga suara mesin pendeteksi jantung yang tiba-tiba berbunyi satu nada panjang yang seumur hidup nggak mau saya denger lagi. Sambil matung, dalam pikiran saya bertanya-tanya.

"My, ini mimpi kan? Ini bukan kenyataan kan? Cepet Bangun!"

        Suara panggilan suster yang buat saya bangun dan berasa jejakin kaki di tanah kenyataan. Saya cuma liat Mama aja yang nangis lemes sambil takbir berkali-kali. Nangis? Nggak bisa nangis saat itu. Kalau bukan saya yang urus data-data rumah sakit, siapa lagi? Karena Mama nggak mungkin. Suster ngomong apa juga diiyain aja. Diminta tanda tangan. Yang jelas, berkali-kali susternya nekenin sejumlah biaya yang nantinya harus kami tanggung.Sebelum tanda tangan sambil megang pulpen, saya sedikit senyum miris. Haruskah pihak Rumah Sakit meminta tanda tangan kontrak di situasi penuh tekanan kayak gini?

Pixabay | Burn your money burn burn burn


       Alhamdulillah, Allah masih kasih ijin kami untuk berkumpul sama Bapak lagi. Seharian itu, saya nggak tidur. Kakak-kakak laki-laki saya datang subuh. Saya pulang dan langsung antar adik sekolah. Masa-masa itu udah lewat. Dan Bapak sekarang sudah berangsur sehat, Alamdulillah. Sejak itu, saya benci ROKOK.

     Bapak bisa dibilang perokok berat. Semua brand rokok pernah beliau coba. Dan beliau sudah merokok sejak SMP. Pernah dulu saya dan kakak ngumpetin rokoknya bapak dengan maksud biar berenti, eh malah beli lagi. Kalau diingetin bahaya ngerokok, jawabannya buat kzl. 


Pixabay | Imagine....
    ''Tuh, kakek kamu aja yang udah ngerokok lama,sehat-sehat aja " , dan beberapa tahun kemudian kakek meninggal karena kanker laring yang buat tenggorokannya dibolongin. Kentara kan betapa saya bencinya sama ROKOK. Saya nggak mau lagi kehilangan orang-orang yang saya sayangi karena rokok.

Laringe Cancer | www.rivasjordan.com


       Waktu denger isu harga rokok mau dinaikin, saya setuju banget. Salah satu radio yakni KBR yang menyuarakan #RokokHarusMahal hari Rabu, 16 Mei 2018 mengadakan talksow di Radio Power 89,2 Fm. Tema yang diangkat yakni PEREMPUAN, PUASA DAN ROKOK HARUS MAHAL.

        Yang menjadi pembicara yakni Ibu Krisna Puji Rahmayanti, dosen UI sekaligus wakil dari Komnas PT serta dokter Tresia Maaputri Nusantari Magfirah, ,,MARS, MPM selaku koordinator divisi pelayanan majelis kesehatan Pimpinan Pusat Aisyiyah.

          Menariknya, awal pembukaan talkshow membahas tentang pandangan Islam terhadap hal yang merusak kesehatan seperti rokok. Disebutkan di Al Quran surat Al Baqarah ayat 195 yang artinya "Janganlah kamu menjatuhkan dirimu kedalam kebinasaan'' . Dari keterangan itu bisa menyimpulkan sendiri kan?

          Kemudian di talkshow ini juga membahas alasan rokok di Indonesia masih tergolong murah. Kenapa? salah satunya cukai kita masih rendah untuk kebijakan rokok ini. Di negara lain, paling deket Singapura aja, harga rokok bisa sampai 150 ribu. Dinaikannya cukai rokok bisa jadi salah satu instrumen pengendalian rokok. Jadi nggak semua kalangan bisa beli rokok apalagi anak SD. Huft.....

          Nah bagi temen-temen yang dukung gerakan #RokokHarusMahal salah satunya bantu menyebarkan imbauan dan saling menjaga dan mengingatkan orang-orang tersayang di sekitar kita. Eh, ada baiknya kayaknya sebelum care sama orang lain, awali dulu dengan care sama diri sendiri. Apalagi kita sebagai perempuan, yang punya keistimewaan melahirkan peradaban selanjutnya pasti jaga diri ya, jaui rokok.

Coba bayangin, perasaan orang-orang yang nanti kita tinggalin gara-gara si rokok ini. Berenti yuk, pelan-pelan aja dan perkuat niat. Bapak saya aja bisa berenti merokok, semua juga pasti bisa! Salah satu latihannya bisa dengan puasa.

            Untuk temen-temen blogger yang care, saring yuk. Caranya :



  • Follow akun social media KBR: Facebook Kantor Berita Radio-KBR ; Twitter @haloKBR dan @beritaKBR serta Instagram (at)kbr.id
  • Tulisan sesuai tema pembahasan dalam talkshow.
  • Upload tulisan di blog pribadi dengan memuat frase : program radio Ruang Publik KBR *#rokokharusmahal #rokok50ribu link back ke website KBR.ID
  • Kirim link blog ke email ruangpublikkbr@gmail.com dengan subject LOMBA BLOG, sertakan juga biodata Anda (Nama, Domisili, Akun Medsos;twitter, FB, IG dan Nomor HP )
  • Share tulisan di blog ke media sosial Anda dengan mention salah satu akun media sosial KBR dan mencantumkan #rokokharusmahal #rokok50ribu
  • Blogger diperbolehkan mengirimkan tulisan untuk semua episode talkshow (Ada 8 episode yang akan kami hadirkan hingga Agustus)
  • Pemenang akan dipilih oleh juri dari KBR
  • Tiga tulisan terbaik dari tiap episode akan dilombakan lagi di akhir program untuk dipilih oleh dewan juri menjadi juara 1,2, dan 3. Total hadiah Rp17,000,000. Keputusan juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.
  • Pendaftaran Paling lambat ditunggu 7 hari setelah talkshow

Nah ini jadwal Talkshownya ;

Jam 09.00 - 10.00 WIB
1. Jumat, 11 Mei 2018 ;
2. Rabu, 16 Mei 2018.
3. Rabu, 30 Mei 2018;
4. Rabu, 6 Juni 2018;
5. Rabu, 20 Juni 2018;
6. Rabu, 11 Juli 2018;
7. Rabu, 25 Juli 2018;
8. Rabu, 15 Agustus 2018

Dan ini jadwal terkait edisi dan Deadlinenya ; 

  • Edisi 1--11 Mei 2018 (DL 18 Mei 2018)
  • Edisi 2--16 Mei 2018 (DL 23 Mei 2018)
  • Edisi 3--30 Mei 2018 (DL 6 Juni 2018)
  • Edisi 4, 5,6,7,8 (menyusul)

Info selengkapnya bisa cek disini ya
        

  • Share:

You Might Also Like

1 komentar

  1. saya pun setuju banget kalau harga rokok menjadi mahal, aaah saya treharu membaca pengalaman Amy ini

    BalasHapus

Please share and comment with positive way.